Minggu, 06 November 2016

Dua Sisi...

Manusia memang makhluk yang unik. Bagaimana tidak, mereka bisa merenung di tengah keramaian. Mereka bisa menangis ketika semua orang bahagia. Mereka bisa tertawa di atas kesedihan orang lain. Mereka bisa tertawa saat mereka menangis dan menangis saat mereka tertawa. Mereka bisa tertidur lelap di tengah suara bising. Mereka seketika berduka setelah bersuka. Mereka bisa bahagia setelah bersedih. Mereka bisa bangkit setelah terpuruk.Mereka bisa dengan mudahnya terjatuh saat berada di puncak. Mereka akan berlari ketika semuanya diam. Mereka akan memilih diam ketika yang lain berlari. Mereka akan memilih bersuka ketika masalah datang dengan alasan "lupakan sejenak masalahmu".Mereka akan putus asa ketika tantangan datang dengan alasan tidak ada jalan keluar. Mereka akan merendahkan orang ketika orang lain berada diatas mereka. Mereka akan "menginjak" orang lain ketika orang lain lebih rendah dari mereka. Mereka akan melupakan beribu kebaikan hanya karena satu kesalahan. Mereka akan menyerang orang lain ketika ada yang mengungkit masalahnya dengan alasan "yang berlalu biarlah berlalu, tak perlu diungkit kembali. Mereka akan merasa jumawa ketika mereka bebas melakukan apapun tetapi mereka akan diam dan tertunduk tak berdaya ketika harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dia lakukan. Hari ini mereka akan menampakkan senyuman manis di bibirnyaa. Esok hari mereka membuat bibir manisnya menjadi senjata yang siap membunuh siapa saja. Mereka akan melupakan Tuhan ketika mereka tenggelam dalam nafsu duniawi, tetapi mereka akan menyebut nama Tuhan ribun kali atau bahkan menyalahkan Tuhan ketika Tuhan merenggut segalanya dari mereka. Mereka akan meninggalkan orang yang ia cintai demi mendapatkan yang baru, namun mereka akan menyesal dan memohon untuk kembali ketika yang baru telah mendapatkan yang lebih baik. Lalu semua itu disebut unik? Atau lebih tepatnya munafik? Entahlah aku pun tidak tahu apa jawabannya. Layaknya drama, tidak ada kepastian dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Keunikan manusia juga terbukti ketika seseorang yang tetap berjuang memberikan yang terbaik demi sebuah ssenyuman manis ketika serang yang ia cinta memalingkan pandangannya seolah tidak terjadi apa-apa atau bahkan memilih yang lebih baik. Apakah ini disebut pantang menyerah atau membuang waktu? Untukku ini adalah pantang menyerah karena ketika kau berusaha untuk sesuatu yang baik dan membuatmu bahagia, tidak ada yang namanya membuang waktu. Ingat, jangan menyerah untuk memberikan yang terbaik untuk sebuah senyuman walau sekecil apapun, karena kita tidak tahu apakah hari esok kita masih mampu melihat orang yang kita cinta, tersenyum dan mengucapkan "kau adalah orang terbaik yang pernah kutemui, kukenal, dan ku cinta".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar