Tekadang ku terdiam di pagi hari dan ku hanya ingin seseorang mampu memelukku dan berkata, "tenanglah dan lepaskan bebanmu, karena ku disini akan selalu disisimu". Pelukan itu hanya untuk menjadi obat sakit hati ini yang tak kunjung pulih. Tapi apa daya, ku hanya sendiri disini di sudut ruangan. Apa daya ku yang hanya seorang pengecut yang tak tahu harus berbuat apa, yang tak tahu caranya membuat hatinya luluh. Terkadang ku iri melihat sepasang kekasih yang memegang erat satu sama lain, saling menjaga tanpa harus takut kehilangan.
Ku hanya mampu melihat dan tersenyum kecil. Lalu ku sadar rasa iri tidak mengubah semuanya. Ku diam dan merenung, apa yang harus aku lakukan? Aku bukanlah seseorang yang bisa berbicara, aku memilih mendengarkan daripada didengarkan. Banyak orang yang bertanya kepadaku tentang cintanya, lalu dengan senang hati ku jawab satu per satu. Tetapi aku berpikir kenapa aku bisa membuat orang lain menemukan cintanya sedangkan aku tidak bisa menemukan cintaku sendiri? Mungkin karena sifatku yang pemalu dan tidak percaya diri bila berhadapan dengan wanita.
Atau karena aku memang pengecut di hadapan wanita? Selama ini ku mencoba untuk menghilangkan rasa itu, tetapi rasa tidak percaya diri ini tetap saja muncul layaknya parasit yang selalu menjadi beban. Setiap malam ku memikirkannya, apa yang sedang dilakukannya? Bagaimana kondisinya? Apa yang bisa ku lakukan untuk bisa membuat malamnya terasa indah? Apa kata pertama yang akan ku ucapkan kepadanya esok fajar? Apakah ada sedikit terbesit namaku di pikiran dan hatinya? Karena namanya sudah terpatri kuat di pikiran dan hati ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar