Kamis, 18 Februari 2016
Hanya Melihat dan Tersenyum
Beberapa hari berlalu dan sesaat merasakan suasana yang berbeda. Bingung awalnya namun mengerti akhirnya. Selalu mencoba bertanya dalam diri apa ada yang salah? Apa yang terjadi sampai dia menjauh begitu saja? Ya, hanya bisa melihat dan tersenyum. Melihatnya berjalan membuat suasana menjadi lebih terang walau berjalan menjauh. Harapan selalu terucap andai bisa berjalan bersama, saling memberi perhatian, dan tentu saja saling berbagi dalam kasih sayang. Tapi semua itu hanya harapan bodoh dari orang yang bodoh. Mana mungkin harapan itu terjadi jikalau mendekatinya pun tak berani. Mungkin hanya bisa mencintainya dalam hati dan berharap dia mengetahui dan mengerti. Orang bodoh yang berjuang untuk orang yang sempurna, Bagaikan cerita si buruk dan si Cantik. Dimana keberanian ini? Apa terlalu takut dengan resiko? Entah apa pertanyaannya tetapi satu jawaban, yaitu yakin dan percaya. Mungkin keyakinan itu mulai muncul dan harapan untuk mendapatkannya kembali besar. Tapi butuh perjuangan untuk itu. Dan untuk saat ini yang bisa dilakukan adalah melihat dan tersenyum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar